Bisnis.com JAKARTA - Pelaku usaha logistik mau tidak mau
harus melakukan adaptasi menghadapi revolusi industri 4.0 atau generasi karena
kemajuan teknologi tidak bisa dihindari.
Peneliti logistik dari Institut Transportasi dan
Logistik Trisakti Didiet Rachmat Hidayat mengatakan keberadaan teknologi dalam
revolusi industri generasi keempat memiliki dua sisi, baik itu peluang dan
ancaman, dalam mendisrupsi bisnis logistik.
“Perusahaan harus adaptasi. Kalau tidak ya tersingkir dan
akhirnya tutup,” kata Didiet kepada Bisnis, Minggu (18/3/2018).
Era teknologi menurut Didiet membuat proses
logistik yang tadinya sangat lama karena memakan waktu berhari-hari bisa lebih
ringkas bahkan dalam hitungan jam.
Revolusi industri 4.0 ditandai dengan kemunculan
superkomputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, perkembangan
neuroteknologi, dan semacamnya yang memungkinkan manusia lebih mengoptimalkan fungsi
otak.
Kehadiran revolusi industri 4.0 membuat disrupsi
teknologi hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan
yang telah ada, sehingga mereka harus keluar dari zona nyaman.
Tantangan nyata yang dihadapi dengan adanya supply chain management 4.0 yakni
mengancam begitu banyak lapangan pekerjaan, ujarnya.
No comments:
Post a Comment