Thursday, November 1, 2012

Sumpah Pemuda itu Supply Chain Management

SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Hampir semua bangsa Indonesia mengenal teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan diWaltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie Kong Liong. Dengan panitia kongres pemoeda yang terdiri dari berbagai latar belakang jelas sekali bahwa inti Soempah Pemoeda adalah Supply Chain Management.

Kata “satoe” yang ada di soempah pemoeda kiranya mengacu ke ‘satoe’ hal yaitu Supply Chain Management mindset.

Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000, h197).

Ada 3 (tiga) aliran yang mengalir dalam Supply Chain Management, yaitu arus Barang, Informasi dan Uang yang dalam bahasa sederhana dapatlah digambarkan sebagai suatu pemerataan akan distribusi ketiga hal tersebut.

Penguasaan prinsip end to end dengan dibantu Logistik di masing-masing entitinya seperti Procurement Management, Warehouse Management, Inventory Management, Transportation Management, Material Management, Distribution Management dan lainnya memang tidaklah mudah tetapi dapat dilaksanakan jika kita sudah mempunyai mindset yang sama, yaitu Supply Chain Management.

Prinsip koordinasi dan integrasi haruslah dipegang dalam Supply Chain Management dengan mengedepankan prinsip bangsa diatas golongan.

Jika anda dapat membayangkan atau mendengarkan serta membicarakan Supply Chain Management, pikirkanlah suatu rangkaian rantai yang saling menyambung membentuk rangkaian kuat yang tidak terpatahkan.   Seperti itulah seharusnya suatu bangsa yang bernama Indonesia.

Supply Chain Management yang menjadi ‘ikatan’ bagi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke sehingga tidaklah perlu orang berbondong-bondong merantau ke pulau Jawa untuk sekedar mencari arus barang, informasi dan uang.  Melainkan ketiga hal tersebut sudah menyebar merata.

Mengapa sekarang ikatan rantai itu rapuh dan bahkan putus diantaranya?  Hal tersebut karena tidak adanya backbone yang menaungi semua yaitu persamaan mindset.  Sehingga jelaslah bahwa mindset menduduki nomor satu dalam prasyarat pelaksanaan MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi) Republik Indonesia dapat berjalan dengan mulus laksana arus lalu lintas tol dalam kota pukul 2 dini hari.

Bagaimanakah caranya mendapatkan persamaan mindset tersebut, dapat digunakan metode pendidikan bahwa kita ini senasib sependeritaan dan mempunyai common enemies.  Seperti alasan bersatunya The Avengers dalam film mereka yang berjudul sama.

Apa dan siapakah musuh bersama kita itu?  Dapatlah kita tunjuk, misalnya, kebosanan kita akan harga tinggi akibat high cost economy sebagai akibat tidak adanya efisiensi dalam distribusi.  Namun saya lebih suka menyebutkan  contoh, misalnya produk impor untuk barang sejenis yang dapat diproduksi di dalam negeri.   Sadarkah kita jika ada 1 (satu) produk impor sejenis yang laku terjual maka aka nada 1 (satu) produk lokal yang tidak laku terjual?  Tentunya contoh dengan memakai produk lokal dapatlah dimintakan kepada para pemimpin kita agar terjadi proses benchmarking dan duplikasi

Apabila sudah menyebar merata, dapatlah dikatakan bahwa bangsa dan negeri ini sudah gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo.  Bebas dari radikalisme dan vandalisme.

Salam Logistik dan Supply Chain,
R. Didiet Rachmat Hidayat, A.Md, S.E, M.Si
Pemerhati Logistik
e-mail/YM/FB/Twitter/Linked In/Skype: didiet.hidayat@yahoo.com
Blog: didiet-hidayat@blogspot.com

Tulisan ini juga dimuat di http://managedaily.co.id/column/index/category/quality_management/2524

No comments:

Post a Comment